Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 29 Mei 2014

Tari- tarian dari Palembang

Tarian Gending Sriwijaya

Gending Sriwijaya merupakan lagu dan tarian tradisional masyarakat kota palembang, Melodi lagu Gending Sriwijaya diperdengarkan untuk mengiringi Tari Gending Sriwijaya. Baik lagu maupun tarian ini menggambarkan keluhuran budaya, kejayaan, dan keagungan kemaharajaan Sriwijaya yang pernah berjaya mempersatukan wilayah Barat  
Nusantara.
Tarian ini digelar untuk menyambut para tamu istimewa yang bekunjung ke daerah tersebut, seperti kepala negara Republik Indonesia, menteri kabinet, kepala negara / pemerintahan negara sahabat, duta-duta besar atau yang dianggap setara dengan itu.
Untuk menyambut para tamu agung itu digelar suatu tarian tradisional yang salah satunya adalah Gending Sriwijaya, tarian ini berasal dari masa kejayaan kemaharajaan Sriwijaya di Kota Palembang yang mencerminkan sikap tuan rumah yang ramah, gembira dan bahagia, tulus dan terbuka terhadap tamu yang istimewa itu.
Tarian Gending Sriwijaya digelarkan 9 penari muda dan cantik-cantik yang berbusana Adat Aesan Gede, Selendang Mantri, paksangkong, Dodot dan Tanggai. Mereka merupakan penari inti yang dikawal dua penari lainnya membawa payung dan tombak. Sedang di belakang sekali adalah penyanyi Gending Sriwijaya. Namun saat ini peran penyanyi dan musik peng Sedang peran pengawal kadang-kadang ditiadakan, terutama apabila tarian itu dipertunjukkan dalam gedung atau panggung tertutup. Penari paling depan membawa tepak sebagai Sekapur Sirih untuk dipersembahkan kepada tamu istimewa yang datang, diiringi dua penari yang membawa pridon terbuat dari kuningan. Persembahan Sekapur Sirih ini menurut aslinya hanya dilakukan oleh putri raja, sultan, atau bangsawan. Pembawa pridon biasanya adalah sahabat akrab atau inang pengasuh sang putri. Demikianlah pula penari-penari lainnya.

Rabu, 21 Mei 2014

Tari-tarian Sulawesi Utara

Tari Tor-tor



Tarian Tor-tor khas suku Batak, Sumatera Utara. Tarian yang gerakannya se-irama dengan iringan musik (magondangi) yang dimainkan dengan alat-alat musik tradisional seperti gondang, suling, dan terompet batak.
Tari tor-tor dulunya digunakan dalam acara ritual yang berhubungan dengan roh, dimana roh tersebut dipanggil dan "masuk" ke patung-patung batu (merupakan simbol dari leluhur), lalu patung tersebut tersebut bergerak seperti menari akan tetapi gerakannya kaku. Gerakan tersebut meliputi gerakan kaki (jinjit-jinjit) dan gerakan tangan.

Jenis tari tor-tor pun berbeda-beda, ada yang dinamakan tor-tor Pangurason (tari pembersihan). Tari ini biasanya digelar pada saat pesta besar yang mana lebih dahulu dibersihkan tempat dan lokasi pesta sebelum pesta dimulai agar jauh dari mara bahaya dengan menggunakan jeruk purut. Ada juga tor-tor Sipitu Cawan (Tari tujuh cawan). Tari ini biasa digelar pada saat pengukuhan seorang raja, menurut legenda tari berasal dari 7 putri kayangan yang mandi disebuah telaga di puncak Gunung Pusuk Buhit. Kemudian ada tor-tor Tunggal Panaluan merupakan suatu budaya ritual. Biasanya digelar apabila suatu desa dilanda musibah, maka tanggal ditarikan tari tor-tor, akan ditentukan oleh para dukun untuk mendapat petunjuk solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Sebab tongkat tunggal penaggalan adalah perpaduan kesaktian Debata Natolu yaitu Benua atas, Benua tengah dan Benua bawa.

id.wikipedia.org/wiki/Tari_Tortor


Tari-tarian Daerah Sulawesi Utara



Tari Serampang dua Belas 
 
Tari Serampang ini adalah tarian Dua Belas merupakan salah satu dari sekian banyak tarian yang ada di sulawesi berkembang tari ini di bawah Kesultanan Serdang  di Kabupaten Serdang Bedagai (dahulu Kabupaten Deli Serdang). 
Tari ini merupakan jenis-jenis tari tradisional yang dimainkan sebagai tari pergaulan yang mengandung pesan tentang perjalanan kisah anak muda dalam mencari jodoh, mulai dari perkenalan sampai memasuki tahap pernikahan. 
Inilah salah satu cara masyarkat Melayu Deli dalam mengajarkan tata cara pencarian jodoh kepada generasi muda. Sehingga Tari Serampang Dua Belas menjadi kegemaran bagi generasi muda untuk mempelajari proses yang akan dilalui nantinya jika ingin membangun mahligai rumah tangga. Nama Tari Serampang Dua Belas dahulu lebih dikenal dengan nama Tari Pulau Sari. Hal ini mengacu pada judul lagu yang mengiringi tarian tersebut, yaitu lagu Pulau Sari. Tarian ini diciptakan oleh Sauti pada era 1940-an dan digubah ulang antara tahun 1950—1960.
Sumber:
wisatasumatera.wordpress.com/wisata...utara/tari-serampang-dua-belas/

Tari -tarian Sumatra Selatan

Tari tanggai 
 
Tari ini merupakan Tari tanggai dibawakan pada saat menyambut tamu-tamu resmi atau dalam acara pernikahan. Umumnya tari ini dibawakan oleh lima orang dengan memakai pakaian khas daerah seperti kaian songket, dodot, pending, kalung, sanggul malang, kembang urat atau rampai, tajuk cempako, kembang goyang dan tanggai yang berbentuk kuku terbuat dari lempengan tembaga Tari ini merupakan perpaduan antara gerak yang gemulai busana khas daerah para penari kelihatan anggun dengan busana khas daerah. Tarian menggambarkan masyarakat palembang yang ramah dan menghormati, menghargai serta menyayangi tamau yang berkunjung ke daerahnya.

Sumber:  id.wikipedia.org/wiki/Tari_tanggai

Tari -tarian Daerah Sumatra Selatan



Tari Tanggal

Tari Putri Bekhusek, artinya sang putri yang sedang bermain. Tari ini sangat populer di Kabupaten Ogan Komering Ulu dan melamhangka kemakmuran daerah Sumatra Selatan.

Sumber :
tari-kotaku.blogspot.com/p/tari-tanggai-tanggai-dibawakan-pada.html

Tari-tarian Tradisional Minangkabau

Tari indang

Tari indang merupakan salah satu kesenian tari yang berasal dari minangkabau. Etnik minangkabau menyimpan banyak kekayaan tradisi lisan. Asal usul tari indang adalah dari kata Indang atau disebut juga badindin, salah satunya. Tarian ini sesungguhnya suatu bentuk sastra lisan yang disampaikan secara berkelompok sambil berdendang dan memainkan rebana kecil. Pentas Tari Indang biasa diramaikan tujuh penari yang semuanya laki-laki. Ketujuh penari itu biasa dinamai ‘anak indang’. Mereka dipimpin seorang guru yang disebut tukang dzikirindang merupakan manifestasi budaya mendidik lewat surau dan kentalnya pengaruh budaya Islam di Minangkabau.

TARI INDANG MINANGKABAU

Tari-tarian Tradisional Sumatra Barat


Tari Payung
Tari Payung adalah salah satu tari klasik dari Minang.
Tarian yang menggambarkan kasih sayang seorang kekasih. 
Tarian ini merupakan tari pergaulan muda-mudi yang dilambangkan dengan payung sebagai pelindung. 
Makanya, tarian ini dibawakan secara berpasangan.
Selain menggunakan payung sebagai alat bantu yang dimainkan oleh penari pria, penari wanita juga menggunakan selendang sebagai pelengkapnya.
Musiknya cukup variatif, mulai dari agak pelan, lalu agak cepat dan cepat, sangat dinamis.
Tari ini biasa dibawakan untuk memeriahkan acara pesta, pameran, dan lain sebagainya.

Sumber: id.wikipedia.org/wiki/Tari_Payung

Tari - tarian Daerah Sumatra Barat


Tari Piring
Tari ini Pada awalnya, tari ini merupakan ritual dan sangat sakral ucapan rasa syukur sebesar-besarnya terhadap  masyarakat-masyarakat  setempat kepada dewa-dewa setelah mereka mendapatkan hasil panen yang melimpah ruah dan cukup memenuhi kebutuhannya. 
Ritual dilakukan dengan membawa sesaji dalam bentuk islam makanan yang kemudian diletakkan di dalam piring sembari melangkah dengan gerakan yang dinamis.
Setelah masuknya agama  ke minangkabau, tradisi tari piring tidak lagi digunakan sebagai ritual ucapan rasa syukur kepada dewa-dewa. Akan tetapi, tari tersebut digunakan sebagai sarana hiburan bagi masyarakat banyak yang ditampilkan pada acara-acara keramaian.Tari Piring atau dalam bahasa Minangkabau disebut dengan Tari Piriang adalah salah satu seni tari tradisonal di Minangkabau yang berasal dari kota Solok, provinsi Sumatera Barat. Tarian ini dimainkan dengan menggunakan piring sebagai media utama. Piring-piring tersebut kemudian diayun dengan gerakan-gerakan cepat yang teratur, tanpa terlepas dari genggaman tangan.

Sumber: id.wikipedia.org/wiki/Tari_Piring.



Sabtu, 17 Mei 2014

Tari - tarian Khas Banyuwangi

    Tari Seblang

Tari seblang merupakan cikal bakal terciptanya tari gandrung. Tari ini masih dilestarikan dua desa di Banyuwangi, yakni Desa Oleh Sari dan Desa Bakungan. Dua desa ini memiliki kesamaan dalam pelaksannanya yakni penari adalah seorang wanita yang ketika menari dimasuki roh halus nenek moyang. Namun dua desa ini juga memiliki beberapa perbedaan dalam detail pelaksanaannya. Desa Oleh Sari memilih penari seorang wanita kecil yang belum akil balig. Sedangkan di Desa Bakungan penarinya adalah wanita yang sudah berumur dan tidak lagi mengalami haid (menopause). Waktu pelaksanaan juga berbeda, jika Desa Oleh Sari melaksanakannya di satu minggu setelah Hari Raya Idul Fitri, maka Desa Bakungan melaksanakannya satu minggu setelah Hari Raya Idul Adha.   

Tari - tarian Kabupaten Banyuwangi

Tari Puput Bayu

Merupakan Tari Banyuwangi bernuansa perang. Puput Bayu merupakan perang terkejam di Banyuwangi antara para penduduk asli Blambangan dan VOC Belanda. Peperangan ini dikemas dalam sebuah seni tari yang diberi judul “Tari Puput Bayu”.

Sumber :  jawatimuran.wordpress.com/2011/09/12/sekilas-perang-puputan-bayu/

Tari - tarian Khas Kabupaten Banyuwangi

Tari Gandrung

Tari Banyuwangi yang satu ini telah menjadi lambang kota Banyuwangi hingga Banyuwangi sering dipanggil sabagai Kota Gandrung. Tari Gandrung adalah tari perayaan panen yang terinspirasi pada pesona Dewi Sri yang dianggap sebagai Dewi Padi dan Kemakmuran. Pada awalnya tarian ini diperankan oleh para laki-laki yang didandani layaknya para perempuan. Namun kini para penari perempuan yang masih terlihat aktif. Hal ini dikarenakan fatwa para ulama’ yang melarang laki-laki berdandan dan berkelakuan seperti perempuan. Namun yang kini menjadi ikon Kota Banyuwangi adalah Tarian Gandrung wadon atau Tarian Gandrung Wanita.

Sumber :  www.eastjava.com/tourism/banyuwangi/ina/gandrung-dance.html

Tari - tarian Sulawesi Utara


Tari Polopalo

Tarian ini berasal dari Gorontalo, Sulawesi Utara. Tarian ini merupakan tari pergulan yang biasa ditarikan remaja pergaulan Gorontalo.
Tari Pol-Palo terbagi 2 jenis dalam perkembangannya yaitu tari polo palo tradisional dan modern. perbedaan antara kedua tarian ini sangat jelas : Tari polo palo tradisional biasa ditarikan penari tunggal dengan permainan musik yang dimainkan secara tunggal. pemukul tidak hanya dimainkan dengan cara memukulkannya pada alat musik tetapi juga pada bagian anggota penari khususnya lutut dengan irama yang beraturan
Tari polo palo modern biasa ditarikan secara berkelompok dengan iringan musik yang sudah di aransemen. pemukul hanya dipukulkan pada alat musiknya, tidak pada bagian tubuh.

Sumber :  deaindiradevina.blogspot.com/2013/01/tari-polo-palo.html

Tari - tarian Daerah Sulawesi Utara


Tari Maengket

Maengket atau Tari Maengket Adalah tari tradisional suku Minaha (orang Sulawesi Utara) yang dari Zaman dulu kala sampai saat ini masih berkembang. Tari Maengket sudah ada ditanah Minahasa sejak rakyat Minahasa mengenal pertanian. Tarian maengket dilakukan pada saat sedang panen hasil pertanian dengan gerakan-gerakan sederhana. Sekarang tarian Maengket telah berkembang teristimewa bentuk dan tarinya tanpa meninggalkan keasliannya. Kata maengket terdiri dari awalan ma dengan kata dasar engket. Kata ma berarti sedang melaksanakan dan engket artinya mengangkat tumit naik turun sesuai lagu.
Maengket juga merupakan paduan dari sekaligus seni tari, musik dan nyanyi, serta seni sastra yang terukir dalam lirik lagu yang dilantunkan. Sejumlah pengamat kesenian bahkan melihat maengket sebagai satu bentuk khas sendratari berpadu opera. Apapun, maengket memang merupakan sebuah adikarya kebudayaan puncak yang tercipta melalui proses panjang penyempurnaan demi penyempurnaan.
Maengket sudah ada di tanah Minahasa sejak rakyat Minahasa mengenal pertanian terutama menanam padi di ladang. Kalau dulu nenek moyang Minahasa, Maengket hanya dimainkan pada waktu panen padi dengan gerakan-gerakan yang hanya sederhana. Maengket ini dipentaskan dengan disertai nyanyian dan diiringi gendang atau tambur serta hanya dipertunjukan dalam dalam upacara tertentu seperti Makamberu, Metabak, Masambo, Melaya dan Meraba.
Pertunjukan tari maengket diawali seorang penyanyi yang akan diikuti (diulangi) oleh orang lain. Tarian ini biasanya ditampilkan 20 sampai 30 orang yang terdiri dari laki-laki dan wanita yang dibentuk berpasangan dan satu orang perempuan bertindak sebagai pemandu. Biasanya pakaian yang dikenakan berwarna cerah seperti merah, merah jambu, biru, kuning, hijau dan putih. Para penari prianya akan memakai ikat kepala berwarna merah. Tarian ini begitu dinamis, energik, dan relatif lebih bebas dari aturan. Anda akan mendapatinya masih beracu pada nilai dan gerakan asli.

Tari -tarian lain yang ada di Sulawesi Tenggara

Tarian Malulo
 

Tarian Malulo atau Lulo (dari Bahasa Tolaki: Molulo), merupakan salah satu jenis kesenian tari tradisional dari daerah Sulawesi Tenggara, Indonesia. Di Kendari (Sulawesi Tenggara – Indonesia) terdapat beberapa suku. Suku Tolaki sebagai salah satu suku yang berada di daerah ini memiliki beberapa tarian tradisional , salah satu tarian tradisional yang masih sering dilaksanakan hingga saat ini adalah tarian persahabatan yang disebut tarian Lulo.
 Tarian ini dilakukan oleh pria, wanita, remaja, dan anak-anak yang saling berpegangan tangan, menari mengikuti irama gong sambil membentuk sebuah lingkaran. Gong yang digunakan biasanya terdiri dari 2 macam yang berbeda ukuran dan jenis suara. Saat sekarang utamanaya di daerah perkotaan , gong sebagai alat musik pengiring tarian lulo telah digantikan dengan alat musik modern yaitu “Electone”.
Lulo merupakan tarian tradisional masyarakat Tolaki di kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Tolaki merupakan salah satu suku terbesar di Sulawesi Tenggara 
 Sumber :id.wikipedia.org/wiki/Tari_Malulo

Tari - tarian Sulawesia Tenggara


 
Tari Dinggu

Tari Dinggu, melambangkan sifat kegotong royongan dalam kerja bersama sewaktu menumbuk padi. 
Sentuhan alu pada lesung merupakan irama tersendiri yang membuat tarian itu menjadi terlihat kekompakannya. 

Sumber:  tarian-indonesia.blogspot.com/2012/05/tari-dinggu.html










Tari - tarian Daerah Sulawesia Tenggara


Tari Balumpa
 
Tari Balumpa adalah tarian tradisional Indonesia dari provinsi Sulawesi Tenggara.  Tari Balumpa adalah tarian yang berasal dari kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara khususnya di daerah Binongko. Tari Balumpa merupakan tarian selamat datang yang di pentaskan untuk menyambut kehadiran tamu dalam suatu acara-acara penting dan besar seperti sail wakatobi, sail Indonesia atau sail bunaken, dll.

tarian-indonesia.blogspot.com/2012/05/tari-balumpa.html
Tarian Balumpa Wakatobi menceritakan tentang sekolompok gadis-gadis cantik yang sedang berdendang seiring lagu musik daerah yang menggunakan alat musik gambus yang biasanya di iringi dendang lagu. - See more at: http://kamusq.blogspot.com/2013/05/tari-balumpa-wakatobi-sulawesi-tenggara.html#sthash.jg4TGYiN.dpuf

Tarian Balumpa Wakatobi menceritakan tentang sekolompok gadis-gadis cantik yang sedang berdendang seiring lagu musik daerah yang menggunakan alat musik gambus yang biasanya di iringi dendang lagu. Tarian ini di tarikan oleh 6-8 orang, secara berpasangan oleh penari pria dan wanita dan juga ada yang ditampilkan oleh penari wanita saja. Keindahan tarian ini tertuang ketika para penari balumpa ini berdendang dengan hati yang tulus dan memahami makna gerakan yang di lakukan. - See more at: http://kamusq.blogspot.com/2013/05/tari-balumpa-wakatobi-sulawesi-tenggara.html#sthash.jg4TGYiN.dpuf

Tarian Balumpa Wakatobi menceritakan tentang sekolompok gadis-gadis cantik yang sedang berdendang seiring lagu musik daerah yang menggunakan alat musik gambus yang biasanya di iringi dendang lagu. Tarian ini di tarikan oleh 6-8 orang, secara berpasangan oleh penari pria dan wanita dan juga ada yang ditampilkan oleh penari wanita saja. Keindahan tarian ini tertuang ketika para penari balumpa ini berdendang dengan hati yang tulus dan memahami makna gerakan yang di lakukan. - See more at: http://kamusq.blogspot.com/2013/05/tari-balumpa-wakatobi-sulawesi-tenggara.html#sthash.jg4TGYiN.dpuf
Tarian Balumpa Wakatobi menceritakan tentang sekolompok gadis-gadis cantik yang sedang berdendang seiring lagu musik daerah yang menggunakan alat musik gambus yang biasanya di iringi dendang lagu. Tarian ini di tarikan oleh 6-8 orang, secara berpasangan oleh penari pria dan wanita dan juga ada yang ditampilkan oleh penari wanita saja. Keindahan tarian ini tertuang ketika para penari balumpa ini berdendang dengan hati yang tulus dan memahami makna gerakan yang di lakukan. - See more at: http://kamusq.blogspot.com/2013/05/tari-balumpa-wakatobi-sulawesi-tenggara.html#sthash.jg4TGYiN.dpuf
Tarian Balumpa Wakatobi menceritakan tentang sekolompok gadis-gadis cantik yang sedang berdendang seiring lagu musik daerah yang menggunakan alat musik gambus yang biasanya di iringi dendang lagu. Tarian ini di tarikan oleh 6-8 orang, secara berpasangan oleh penari pria dan wanita dan juga ada yang ditampilkan oleh penari wanita saja. Keindahan tarian ini tertuang ketika para penari balumpa ini berdendang dengan hati yang tulus dan memahami makna gerakan yang di lakukan. - See more at: http://kamusq.blogspot.com/2013/05/tari-balumpa-wakatobi-sulawesi-tenggara.html#sthash.jg4TGYiN.dpuf
Tarian Balumpa Wakatobi menceritakan tentang sekolompok gadis-gadis cantik yang sedang berdendang seiring lagu musik daerah yang menggunakan alat musik gambus yang biasanya di iringi dendang lagu. Tarian ini di tarikan oleh 6-8 orang, secara berpasangan oleh penari pria dan wanita dan juga ada yang ditampilkan oleh penari wanita saja. Keindahan tarian ini tertuang ketika para penari balumpa ini berdendang dengan hati yang tulus dan memahami makna gerakan yang di lakukan. - See more at: http://kamusq.blogspot.com/2013/05/tari-balumpa-wakatobi-sulawesi-tenggara.html#sthash.jg4TGYiN.dpuf
Tarian Balumpa Wakatobi menceritakan tentang sekolompok gadis-gadis cantik yang sedang berdendang seiring lagu musik daerah yang menggunakan alat musik gambus yang biasanya di iringi dendang lagu. Tarian ini di tarikan oleh 6-8 orang, secara berpasangan oleh penari pria dan wanita dan juga ada yang ditampilkan oleh penari wanita saja. Keindahan tarian ini tertuang ketika para penari balumpa ini berdendang dengan hati yang tulus dan memahami makna gerakan yang di lakukan. - See more at: http://kamusq.blogspot.com/2013/05/tari-balumpa-wakatobi-sulawesi-tenggara.html#sthash.jg4TGYiN.dpuf

Jumat, 16 Mei 2014

Tari -Tarian Daerah Sulawesi Tengah


 tari peule cinde
Tari Peule Cinde

Tari Peule Cinde, termasuk pula tarian untuk menyambut tamu agung. Puncak acaranya adalah dengan menaburkan bunga bagi para tamu.
Tarian ini adalah prosesi penyambutan tamu agung dimana setiap tamu agung yang berkunjung disuguhi oleh tarian ini dan ditaburkan bunga-bungaan oleh para  gadis-gadis penari yang cantik.




Sumber : tarian-indonesia.blogspot.com/2012/05/tari-peule-cinde.html








Tari -Tarian Sulawesi Tengah


 
Tari Lumense

Tari Lumense atau Tarian Lumense adalah tarian yang berasal dari Tokotu'a, Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara. Kata lumense sendiri berasal dari bahasa daerah setempat yakni lume yang berarti terbang dan mense yang berarti tinggi. Jadi, lumense bisa diartikan terbang tinggi. Tari lumense sendiri berasal dari kecamatan Kabaena. Suku Moronene merupakan penduduk asli dari wilayah ini. Nenek moyang suku ini adalah bangsa melayu tua yang dating dari hindia belakang pada zaman pra sejarah. Secara geografis, kecamatan kabaena merupakan pulau terbesar setelah buton dan Muna di Sulawesi tenggara. Menurut sejarah, dahulu kecamatan kabaena berada di bawah kekuasaan kerajaan Buton sehingga hubungan kekerabatan antara Kabaena dan buton pun sangat erat. Hal ini juga mempengaruhi perkembangan kebudayaan di wilayah Kabaena termasuk tari Lumense.

Tari -tarian Daerah Sulawesi Selatan

Tarian Bosara

Gambar
Tari Bosara adalah tarian yang mengambarkan bahwa orang bugis jika
kedatangan tamu senantiasa menghidangkan bosara, sebagai tanda kesyukuran
dan kehormatan. Pada zaman dahulu tarian ini sering ditarikan untuk menjamu raja, menyambut tamu agung, pesta adat, dan pesta perkawinan. Gerakan tarian ini sangat luwes sehingga enak untuk dilihat.
Bosara sendiri merupakan piring khas suku bugis-Makassar di Sulawesi Selatan. Bahan dasar bosara berasal dari besi dan dilengkapi dengan penutup khas seperti kobokan besar, yang dibalut kain berwarna terang, seperti warna merah, biru, hijau atau kuning, yang diberi ornamen kembang keemasan di sekelilingnya. Bosara biasanya diletakkan di meja dalam rangkaian acara tertentu, khususnya acara yang bersifat tradisional dan sarat dengan nilai-nilai budaya.
Selain digunakan sebagai salah satu alat yang digunakan para penari tarian daerah, bosara juga biasanya menjadi tempat sajian aneka kue tradisional yang diletakkan di meja pada acara resmi pemerintahan sebagai simbol adat Sulsel, khususnya pada acara-acara sakral seperti pesta pernikahan adat.
Bosara yang digunakan sebagai wadah kue tradisional maupun lauk, dijejer rapih di atas meja berkaki pendek, biasanya disebut meja Oshin. Untuk melengkapi sajian dalam wadah bosara itu, diletakkan baki kecil yang di atasnya dilapisi kain yang berwarna mirip dengan warna bosara dan meja. Di atas baki kecil tersebut, diletakkan alas dan piring ceper berukuran kecil yang digunakan untuk meletakkan kue tradisional yang diambil dari bosara, kemudian cangkir untuk minuman teh serta tutupnya, ditambah gelas untuk air putih.
Oleh karena itu, tidak heran jika setiap pesta pernikahan adat bugis-Makassar sangat lekat dengan bosara, bahkan ini mentradisi hingga sekarang.

Tari -Tarian Sulawesi Selatan


 

Tari Kipas Pakarena

Tari Kipas Pakarena merupakan ekspresi kesenian masyarakat Gowa yang sering dipentaskan untuk mempromosi pariwisata Sulawesi Selatan. Dalam bahasa setempat, “pakarena” berasal dari kata “karena” yang memiliki arti “main”. Tarian ini sudah menjadi tradisi di kalangan masyarakat Gowa yang merupakan bekas Kerajaan Gowa.Tarian Kipas Pakarena memiliki aturan yang cukup unik, di mana penarinya tidak diperkenankan membuka matanya terlalu lebar, sementara gerakan kakinya tidak boleh diangkat terlalu tinggi. Tarian ini biasanya berlangsung selama sekitar dua jam, jadi penarinya dituntut untuk memiliki kondisi fisik yang prima.
Sementara itu, tabuhan Gandrang Pakarena yang disambut dengan bunyi tuip-tuip atau seruling akan mengiringi gerakan penari. Gemuruh hentakan Gandrang Pakarena yang berfungi sebagai pengatur irama dianggap sebagai cermin dari watak kaum lelaki Sulawesi Selatan yang keras. Sebagai pengatur irama musik pengiring, pemain Gandrang harus paham dengan gerakan tarian Pakarena. Kelompok pemusik yang mengiringi tarian ini biasanya berjumlah tujuh orang, dan dikenal dengan istilah Gondrong Rinci.

Tari - Tarian Daerah Istimewa Yogjakatra


 1339994820397676530
Tari Serimpi Sangu Pati

Tari Srimpi Sangupati yang ada sekarang sebenarnya merupakan tarian karya Pakubowono IV yang memerintah kraton Surakarta pada tahun 1778-1820. Nama Srimpi Sangupati sendiri berasal dari kata “sang apati” yang artinya sebutan bagi pengganti raja. Ketika Pakubuwono IX memerintah kraton Surakarta (1861-1893) beliau berkenan mengubah nama Sangapati menjadi Sangupati.
Hal itu dilakukan berkaitan dengan peristiwa yang terjadi pada masa pemerintahan beliau ketika pemerintah Kolonial Belanda memaksa Pakubuwono IX agar mau menyerahkan tanah pesisir pulau Jawa kepada Belanda. Nah, pada saat pertemuan atau perundingan itulah Pakubuwono menjamu tamu Belanda dengan tari Srimpi Sangupati. 
 Tari Srimpi Sangupati merupakan tarian yang dilakukan oleh empat penari putri dengan jabatan Batak, Gulu, Dhadha dan Buncit. Yang menggambarkan empat arah mata angin, dengan “aku” sebagai pusatnya (kebat papat lima pancer). Jika saat ini kita menyaksikan tari Srimpi Sangupati diluar tembok kraton, tarian tersebut sudah mengalami penggarapan ulang. Baik dari segi durasi waktu maupun vokabuler (ragam) geraknya. Pada awalnya tarian tersebut berdurasi sekitar 2 jam, namun sekarang menjadi kurang lebih 15 menit saja. Selain itu tarian tersebut hanya berfungsi sebagai hiburan saja. Adegan minum arak dan menembak hanya dilakukan secara simbol.

Rabu, 14 Mei 2014

Tari -Tarian Daerah Yogjakarta

Tari Bedaya

22a
Dalam perspektif budaya Jawa, istilah bedhaya dan srimpi menyiratkan makna yang sangat penting Tarian ini bahkan dianggap sebagai salah satu atribut sang raja, yang pada gilirannya juga berfungsi sebagai sarana untuk melegitimasi kekuasaan dan kewibawaan para sultan atau sunan. Makna penting itu bukan saja bagi kalangan ningrat Jawa (para priyayi trahing aluhur), melainkan juga bagi masyarakat petani Jawa.Sementara di kalangan petani Jawa, istilah tersebut dipakai untuk memberikan identifikasi terhadap bentuk atau genre tari yang dikualifikasikan sebagai tari alus. Oleh karena itu, tari Gambyong, Bondhan, atau Golek oleh para petani ada kalanya disebut dengan istilah bedhaya dan srimpi.Menurut sejarahnya, tari Bedhaya dalam pelembagaannya merupakan tari klasik yang sangat tua usianya dan merupakan kesenian asli Jawa. Tari Bedhaya yang tertua adalah Bedhaya Semang yang diciptakan oleh Hamengku Buwono I pada tahun 1759, dengan cerita perkawinan Sultan Agung dari Mataram dengan Ratu Kidul yang berkuasa di samudera Indonesia.

Kamis, 08 Mei 2014

Tari-tarian Tradisional Riau

Seni Tari Tradisional - Tari Joged Lambak dari Riau

Tori Joged Lambak

Tori Joged Lambak, adalah tarian yang berasal dari Daerah Riau.Tarian ini juga merupakan tari pergaulan muda-mudi, yang sangat populer dan disenangi. Tarian ini dapat berfungsi sebagai hiburan.

Tari-tarian Daerah Riau

Tari Tandak

Tari Tandak Riau Macam Macam Tarian Tradisional Indonesia
Tari Tandakmerupakan tari pergaulan yang sangat di gemari di daerah Riau.
Tari Tandak/danding biasanya dipertunjukan pada malam hari. Tarian ini diawali dengan semua peserta tari tandak membentuk sebuah lingkaran dan saling berpegangan pundak setiap peserta. Lantas para peserta berjalan sambil mengangkat kaki dan menghentakannya ke tanah. Pada tari tandak biasanya dipimpin oleh seorang yang disebut kepala ngejang. Kepala ngejang bertugas sebagai pemberi irama pada gerakan tari tandak, dan berdiri di tengah-tangah peserta dengan memainkan alat giring-giring yang berbahan besi atau perak bercampur perunggu.
Tarian ini bertujuan agar pemuda dan pemudi mempunyai kesempatan untuk bertemu. Pertemuan itu kadang-kadang berakhir pada jatuh cinta. Tari Tandak menjadi media silaturahmi tempat bertemunya antara pemuda dan pemudi antar kampung. Banyak pasangan suami istri yang bermula dari pertemuan acara tari Tandak ini namun ada pula yang kisah cintanya tidak direstui pihak keluarga.
Tarian ini melambangkan ikatan ikatan yang terjalin antara teman-teman yang berlainan kampung. Tarian ini juga menciptakan rasa aman antar kampung. Dalam taria ini, semua peserta bebas memilih pasangan. Karena tarian ini merupaka hiburan sekaligus silaturahmi, acara ini banyak dihadiri oleh warga, dari anak kecil hingga orang dewasa. Secara rutin acara tari tandak ini dilaksanakan setiap bulan  Juli-Oktober setiap tahunnya, di mana pada bulan-bulan tersebut para petani usai melaksanakan panen.



Tari-tarian Da Papua Timur



Tari Musyoh

Papua Timur memiliki tarian andalan yakni,
tari musyoh, merupakan tari sakral dalam upaya mengusir arwah orang meninggal karena kecelakaan.

Sumber :  ayomenari.com/tari-selamat-datang-papua/






Tari-tarian Daerah Papua Timur

Tari Selamat Datang

Tari Selamat Datang Papua Timur Macam Macam Tarian Tradisional Indonesia
Tari Selamat Datang adalah tarian yang mempertunjukan kegembiraan hati penduduk dalam menyambut para tamu yang dihormati. Tari selamat datang merupakan tarian yang berasal dari Papua Timur. Tarian yang menjadi andalan di daerah Papua ini sangat dikenal kekhasan gerakannya yang energik dan dinamis, ditambah dengan aksesoris para penarinya seperti hiasan kalung dan tutup kepala yang terbuat dari kerang atau gigi dan tulang hewan yang menarik seperti hendak berperang ternyata mampu mencuri perhatian para penonton.
Tarian selamat datang menjadi sebuah icon atau ekspresi gembira dan rasa hormat yang ditunjukkan para penduduk Papua dalam ritual penyambutan tamu. Tarian ini melibatkan sekumpulan penari pria dengan pakaian adat papua (memakai sehelai kain yang menutupi bagian depan tubuh) lengkap dengan tameng dan tombak. Terdapat pula sekumpulan orang atau regu musisi yang mengiringi tarian ini dengan alat musik seperti gitar, ukulele, tifa dan stem bass yang biasanya dibuat sendiri oleh penduduk Papua.



Tari-tarian Papua Barat dan Tengah


 

Tarian Perang Papua

Tari Perang adalah salah satu nama tarian yang berasal dari Papua Barat. Tarian ini melambangkan kepahlawanan dan kegagahan rakyat Papua. Tarian ini biasanya dibawakan oleh masyarakat pegunungan. Digelar ketika kepala suku memerintahkan untuk berperang, karena tarian ini mampu mengobarkan semangat.
Papua adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki jumlah keragaman adat, suku dan budaya yang terbanyak. Dari hasil pengumpulan data oleh tim yang dibentuk kepala Dinas Kebudayaan dan Provinsi Papua dan setelah di seleksi dan ditetapkan melalui seminar yang melibatkan tokoh Adat, tokoh Agama, tokoh Perempuan, tokoh Pemuda dan tokoh Masyarakat mewakili 7 wilayah adat yaitu: Wilayah Adat Mamta, Wilayah Adat Saireri, Wilayah Adat Bomberai, Wilayah Adat Domberai, Wilayah Adat Ha-Anim, Wilayah Adat La-Pago, Wilayah Adat Mi-Pago, ternyata sebanyak 248 suku. Penetapan jumlah 248 suku asli ini merupakan data informasi sementara dan terbaru.
 

Blogger news

Blogroll

About