Tari Pinggan
Tari Pinggan adalah sebuah tarian tunggal tradisional Dayak yang di sajikan untuk menghibur masyarakat dalam setiap acara tradisional. Misalnya: Gawai Dayak ( pesta Panen padi ), Gawai Belaki Bini ( pesta pernikahan ) dll.
Tari Pinggan Terbagi menjadi dua, yakni : Tari Pinggan Laki dan Tari
Pinggan Indu' yang masing -masing ada kesamaan dan pebedaan. Tari ini
lebih menekankan pada gerakan – gerakan atraktif yang diadopsi dari
gerakan sifat tradisional. Dalam melakukan gerakan tari, penari membawa dua buah Pinggan ( pada zaman dahulu menggunakan piring batu, kini di ganti piring beling berwarna putih ), dan sepasang cincin yang terbuat dari timah ataupun tembaga seukuran Cincin jari tengah penari.
Kedua pinggan tersebut diangkat dan di tarikan sesuai dengan tebah atau iringan musik tradisional yang di sebut tebah Undup Biasa. Sedangkan kedua cincin timah yang digunakan penari, di hentakan ke buntut Pinggan untuk saling mengisi dengan iringan tarinya.
Masa kini tari Pinggan masih terpelihara secara alamiah, baik di
turunkan secara turun-temurun maupun di pelajari secara individu dari
kerabat maupun teman yang mempunyai keahlian tersebut. Tari Pinggan
diajarkan kepada kaum pemuda dan pemudi daerah Mualang .
Penyebaran Tari Pinggan, meliputi daerah Belitang Hulu, Belitang
Tengah maupun Belitang Hilir bahkan kini mulai merambah ke suku – suku Dayak sekitarnya yakni Ketungau, Bugau maupun Iban.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar